Rabu, 22 Februari 2017
Selasa, 14 Februari 2017
Sekolah Menengah Farmasi Surabaya
v
SMK FARMASI SURABAYA adalah Sekolah Kejuruan di Surabaya, Jawa Timur yang didirikan pada tahun 1971. Sekolah ini merupakan sekolah menengah kejuruan dengan kompetensi keahlian farmasi . SMK Farmasi Surabaya mempunyai visi menjadi SMK Farmasi unggulan pilihan masyarakat dan mempunyai misi mendidik siswa santun, cakap, terampil, dan mandiri sebagai calon asisten tenaga kesehatan.
Di dukung tenaga pengajar yang berkualifikasi:
- Magister Farmasi Klinis
- Apoteker Klinis
- Sarjana (S1) dan magister (S2) sesuai dengan bidang dan spesialisasinya
- Serta tenaga kependidikan yang berkualifikasi Sarjana, Ahli Madya, dan Pendidikan Menengah
Fasilitas Pendukung:
- Kelas Full AC dan menggunakan CCTV
- Kelas berbasis multimedia
- Laboratorium, antara lain: Farmasetika, TUK (Tempat Uji Kompetensi), Farmakognosi (KWU), Kimia (IPA), Komputer, dan Bahasa
- Akses Internet
- Ekstrakurikuler dan semua fasilitas sekolah yang disediakan untuk pembelajaran
Setelah menyelesaikan program pendidikan selama 3 tahun, output lulusan yang diharap
kan apabila:
- Bekerja, memiliki etika kerja dan kompetensi farmasi dasar
- Melanjutkan, memiliki kecakapan, pengetahuan dasar MIPA, dan kedewasaan berpikir
- Wirausaha, memiliki jiwa entrepreneurship, mandiri, dan aktif serta kreatif
Sampai saat ini telah berhasil meluluskan 4120 siswa
Kelebihan & Kekurangan Kuliah di Jurusan Kepharmasian
kelebihan jika kuliah di Fakultas Kesehatan atau ambil
kuliah jurusan kesehatan? Setelah teman-teman menyelesaikan pendidikan di
bangku SMA/SMK tentunya teman-teman akan dihadapkan pada berbagai pilihan
untuk melanjutkan kuliahnya, meskipun tidak sedikit pula temen-temen yang
selesei SMA/SMK tidak melanjutkan kuliah alias langsung kerja.
Kelebihan dan Kekurangan Kuliah di Jurusan Fakultas Kesehatan (Kedokteran, Farmasi, Keperawatan, Kebidanan, dll) |
Tahukah temen-temen bahwa penentuan jurusan kuliah
menentukan langkah awal anda untuk memulai hidup dan pekerjaan anda? Tidak
sedikit kita jumpai anak-anak yang tidak serius dalam menentukan jurusan
kuliahnya akan gagal pada skripsi atau bahkan berhenti dan ganti jurusan
ditengah jalan? Oleh karenanya sebelum anda terlambat melangkah, maka
tentukanlah jurusan kuliah anda mulai dari sekarang bahkan sedini mungkin, agar
tidak menyesal nantinya.
Nah, langsung saja ya apa sih enak enggaknya kuliah di
Fakultas Kesehatan seperti Kedokteran, Keperawatan, Kebidanan, Farmasi, Ilmu
Gizi, Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Terapi Wicara, Fisioterapis,
Elektromedik, Analis Kesehatan, Okupasi Terapi dan lain sebagainya? Oke
langsung saja disimak ya..
Kelebihan / Keunggulan / Manfaat Kuliah di Bidang / Jurusan
Kesehatan:
- Kuliah di Jurusan Kesehatan sangat menyenangkan dan mengasyikkan. Kenapa begitu? Ya, tentu saja, sebab dengan kuliah di kesehatan anda akan dipertemukan dengan teman-teman yang sebelumnya sama-sama belum mengerti tentang kesehata dan banyak pula hal baru yang aneh sehingga jadi kuliah tentang kesehatan akan sangat menyenangkan.
- Banyak manfaat. Selain ilmu kesehatan tentunya yang anda dapatkan bila anda kulian di bidang kesehatan, anda juga akan memperoleh banyak manfaat bagi diri anda sendiri, keluarga dan orang lain yang membutuhkan.
- Apakah benar kuliah di Jurusan Kesehatan seperti Kedokteran, Keperawatan, Kebidanan, Farmasi, Ilmu Gizi, Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Terapi Wicara, Fisioterapis, Elektromedik, Analis Kesehatan, Okupasi Terapi dan lain sebagainya akan cepat memperoleh pekerjaan setelah lulus? Jawabannya cukup singkat, YA. Namun tidak menjamin jika anda tidak serius dalam menempuh pendidikan ya.. Bila anda rajin, pandai dan tekun pasti pekerjaan akan segera menghampiri anda tanpa menunggu waktu yang lama.
- Profesi yang jelas. Ya, ketika anda lulus dan telah disumpah profesi, maka gelar yang begitu besar dan syarat tanggung jawab akan melekat pada diri anda. Anda mulai akan di panggil pak dokter, suster, bu bidan, mas apoteker, pak mantri, dll.. Menyenangkan bukan? Tapi penuh tanggung jawab yang tidak mudah.
- Kuliah di kesehatan akan membuat seseorang menjadi berjiwa sosial tinggi. Loh kok bisa? Iya, sebab selama kuliah anda akan dibekali dengan ilmu empati dan simpati yang sangat tinggi. Anda akan diajarkan untuk saling menghargai, mendengarkan pendapat orang lain, ramah dan peduli terhadap orang lain. Hal ini ada sebab setelah lulus nantinya anda akan langsung berhadapan dengan manusia sebagai objek pekerjaan anda yang beraneka ragam sifat dan wataknya.
Adapun kekurangan / Kejelekan / Resiko Kuliah Ambil Jurusan
Kesehatan Adalah Sebagai Berikut:
- Kuliah di kesehatan membutuhkan waktu yang lama. Ya, hal ini disebabkan karena setelah anda mnyelesaikan kuliah sarjana, anda diharuskan untuk melanjutkan profesi yaitu tahapan praktek di Rumah Sakit, Puskesmas dan lain sebagainya.
- Bagi anda yang tidak suka dengan darah, pelayanan, dan ketelitian maka kuliah di kesehatan anda akan dipaksakan untuk tidak takut dengan darah, menyukai ketelitian, menyukai anak-anak dan pasien.
- Ketika anda sudah menentukan kuliah di kesehatan maka anda sudah harus siap untuk bekerja dengan sistem shift nantinya. Yaitu shift Pagi, Siang dan Malam.
- Ketika anda telah lulus bersiaplah untuk bersaing dengan ratusan bahkan ribuan pelamar pekerjaan, meskipun banyak peluang kerja, akan tetapi lulusan yang dicetak setiap tahunnya juga bertambah, maka persainganpun akan tetap ada.
- Ketika anda telah bekerja, maka anda harus siap untuk mendapatkan gaji yang tidak sesuai dengan harapan anda. Kenyataannya banyak sekali perusahaan kesehatan seperti Rumah Sakit, Klinik, BPS ataupun yang lainnya yang menggaji karyawannya di bawah Upah Minimum Regional (UMR) daerah setempat.
Begitulah sekiranya yang dapat penulis bagikan dengan
teman-teman pembaca sekalian. Semoga dapat menjadi acuan dan panduan anda para
orang tua dan temen-temen SMA/SMK di seluruh Indonesia agar anda tidak salah
dalam menentukan langkah awal untuk menentukan Jurusan kuliah anda atau anak
anda.
Sekolah Favorit
Farmasi juga termasuk dari bidang kesehatan yang merupakan kombinasi
dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab
memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat.
Disamping mempelajari zat kimia sintetis yang berkhasiat obat, jurusan
farmasi juga mempelajari bagian-bagian hewan dan tumbuhan yang
mengandung zat-zat yang berkhasiat obat.
Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi
tradisionalseperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta
pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap
pasien(patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan
keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat.
Farmasis (apoteker) merupakan gelar profesional dengan keahlian di
bidang farmasi. Farmasis biasa bertugas di institusi-institusi baik
pemerintahan maupun swasta seperti badan pengawas obat/makanan, rumah
sakit, industri farmasi, industri obat tradisional, apotek, dan di
berbagai sarana kesehatan
Keunggulan jurusan farmasi dari jurusan yang lain adalah :
Jurusan farmasi mempelajari berbagai sediaan obat dan zat aktif yang
terkandung di dalamnya. Kebanyakan orang hanya mengetahui merk obatnya
saja tanpa mengetahui zat yang berkhasiat dalam obat tersebut. Dengan
kompetensi ini, seorang farmasis dapat lebih leluasa memilih obat yang
sesuai.
Bidang farmasi dan kedokteran bekerja sama dalam memberikan terapi untuk
berbagai macam penyakit. Pada dasarnya tugas seorang dokter adalah
mendiagnosis penyakit sementara kewenangan untuk memutuskan obat dan
terapi apa yang akan diberikan sebagai penanganan penyakit serta
pengawasan efektivitas terapi tersebut berada di tangan seorang farmasis
(apoteker).
Dengan pengetahuan kefarmasian, racun-racun kimia yang ada dapat diatur sehingga dapat memberikan efek terapi yang efektif.
Secara kasat mata, bidang farmasi dan teknik kimia memang tampak serupa
namun bidang farmasi lebih terspesialisasi memproduksi bentuk sediaan
obat sebagai hasil riil.
Lapangan kerja bagi lulusan farmasi cukup luas mulai dari apotek, bagian
kefarmasian rumah sakit maupun puskesmas dan klinik, peneliti Badan dan
Balai POM, wirausaha mandiri, perusahaan industri (makanan, obat,
kosmetik, dll), dan tenaga pengajar (dosen).
Keuntungan Memilih Jurusan Farmasi
SMK Kimia Industri adalah termasuk
sekolah unggulan yang menciptakan orang orang terbaik didunia kerja
serta dengan peluang kerja lebih luas dan sangat dibutuhkan. Seperti
yang kita ketahui bahwa yang namanya sekolah SMK merupakan sekolah yang
dikhususkan untuk mencetak siswa siswa untuk handal di dunia kerja pada
bidang tertentu contohnya SMK Kimia Industri. Jadi SMK bisa di bilang lebih unggul dibandingkan SMA dalam hal memiliki keterampilan.
SMK Kimia Industri merupakan sekolah dengan Jurusan yang masih
sedikit pesaingnya ketika akan masuk di dunia kerja. Seseorang yang
memiliki keterampilan dibidang farmasi tentu akan banyak dibutuhkan baik
di Dunia Industri, Dunia Usaha maupun Instansi Pemerintah. Seperti yang
kita ketahui bahwa Keterampilan sangat penting dimiliki oleh seseorang
ketika ia akan memulai terjun di dunia kerja, sebagai contoh di belahan
dunia manapun ketika seseorang melamar pekerjaan pasti di tanya ”Anda
punya Keterampilan Apa?” atau ”Anda punya Keahlian Apa?” , Nah ketika
mereka menjawab belum mempunyai keterampilan, tentu peluang diterima
tidak ada.
Bagi lulusan SMP mulai dari sekarang tentukan kedepan ingin segera dapat pekerjaan atau tidak, untuk yang ingin segera bekerja pilihan terbaik adalah melanjutkan ke SMK. Namun jangan salah, SMK juga bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi yaitu Peperguruan Tinggi atau Akademi dengan dibekali kualitas keterampilan yang lebih berpengalaman daripada lulusan SMA. Untuk Jurusan yang masih sedikit pesaingnya didunia kerja dan memiliki lapangan kerja yang masih luas adalah farmasi dan anda bisa melanjutkan ke SMK Kimia Industri.
Dalam pemilihan jurusan apabila salah memilih dan hanya ikut ikutan teman apalagi ternyata jurusan tersebut sudah menjamur di masyarakat sehingga peluang kerja kedepannya sangat sempit tentu akan menyesal di akhir. Salah satu jurusan yang paling direkomendasikan untuk bisa meraih sukses setelah lulus adalah jurusan farmasi dengan bersekolah di SMK Kimia Industri.
Untuk SMK Kimia Industri tentunya bertujuan mencetak siswa yang siap kerja dan memiliki kompetisi yang unggul dibidang Farmasi yang memiliki kesempatan kerja lebih luas.
Sukses Bukan Hanya Di Pendidikan Sukses di Dunia Kerja Juga Penting Sekali, Jadi setelah lulus SMP ayo lanjutkan ke sekolah SMK (SMK Kimia Industri) untuk segera meraih kesuksesan Hidup.
Syarat Pendirian SMK Farmasi
Syarat-syarat pendirian SMK Bidang Keahlian Kesehatan Kompetensi Keahlian Farmasi:
- Memiliki ijin operasional dari dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi setempat
- Mempunyai rekomendasi atas pendirian SMK bidang keahlian kesehatan kompetensi keahlian Farmasi dari kabid bindal SDM dinas kesehatan propinsi setempat
- Memiliki sarana prasarana penunjang kegiatan KBM terutama: a) Kurikulum dan Silabus SMK Farmasi; b) laboratorium ilmu resep yang dilengkapi minimal 10 meja laborat dengan tinggi 1 meter dengan rak-rak di dalamnya dan terdapat wastafel di kanan / kirinya serta rak/almari/etalase bahan sediaan obat; c) laboratorium farmakognosi yang dilengkapi minimal 10 mikroskop dan 50 meja tempat bahan farkognosi saat ujian praktek dan rak/almari/etalase bahan sediaan farmakognosi; d) guru farmasi (apoteker) yang mempunyai akta mengajar sekurang-kurangnya 2 orang / sesuaikan dengan jumlah peserta didik
- Memiliki semua syarat instrument verifikasi untuk SMK Farmasi sesuai juknis instrument verifikasi UKK dari dinas pendidikan
- Mengikuti ujian seleksi penerimaan siswa didik baru (sipenmaru) yang diselenggarakan oleh dinas kesehatan propinsi setempat
- Mendaftarkan siswa didiknya sebagai anggota PAFI propinsi setempat di kantor MTKP, dan PAFI kab/kota di dinas kesehatan setempat.
Design Meja Lab Farmasi
Beberapa Mata Pelajaran di SMK FARMASI
Berikut ini buku Mata Pelajaran Kejuruan SMK Bidang Keahlian Kesehatan Kompetensi Keahlian Farmasi konsentrasi farmasi komunitas kurikulum 2006.
Kalau ingin membeli buku dibawah ini dalam bentuk file PDF yang nantinya bisa dicetak menjadi buku pelajaran dengan menggunakan logo masing-masing sekolah, ikuti tautan atau link dibawah ini.
Mata Pelajaran SMK Farmasi 2017
Mata Pelajaran farmasi atau mata diklat SMK bidang keahlian kesehatan kompetensi keahlian farmasi belum mempunyai buku pedoman khusus seperti halnya SMK bidang keahlian lainnya, oleh karena itu guru-guru mata pelajaran kompetensi keahlian farmasi harus pintar-pintar membuat modul atau buku ajar sendiri sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran. Di SMK Farmasi, guru farmasi diperbolehkan memilih menggunakan pengajaran dalam bentuk mata pelajaran atau dalam bentuk kompetensi saja dalam proses pembelajaran. Jika menggunakan kompetensi, guru farmasi tidak akan repot dalam memberikan nilai saat pengisian ijasah. Sebaliknya jika menggunakan bentuk mata pelajaran, guru farmasi tidak akan repot dalam menggunakan modul materi ajar. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Berikut Presentasi Kompetensi Dasar SMK Bidang Keahlian Kesehatan Kompetensi Keahlian Farmasi konsentrasi farmasi komunitas 2017 terbaru:
1. Distribusi Obat
2. Memahami dasar-dasar kimia dan prinsip kerja kefarmasian
3. Memahami Farmakognosi
4. Penggolongan PKRT dan Alkes
5. Membuat obat tradisional dan fitofarmaka
6. Mendeskripsikan penggolongan obat
7. Menerapkan akuntansi dalam bidang farmasi
8. Menerapkan managemen dan administrasi di bidang farmasi
9. Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat
10. Menerapkan K3LH
11. Menerapkan pembuatan sediaan obat sesuai resep dokter di bawah pengawasan apoteker
Suka Duka jadi anak SMK (FARMASI)
“apa sih
enak nya jadi anak SMK? Mending jadi anak SMA. Masa-masa dimana pake seragam
putih abu-abu” Sekarang sih gak jaman lagi putih abu-abu, yang penting mau jadi
apa kita nanti ke depannya. Asikkkkkk.
Saya yang termasuk anak SMK agak kesinggung sih sama
pernyataan di atas. Mengenai “apa sih enak nya jadi anak SMK?” ya jelas banyak
lahhhhh!!!!! *gak nyante*
Enak nya jadi anak SMK tuh kita punya keahlian dibidang
tertentu. Misalnya kaya saya yang masuk jurusan ke-Farmasian hehee. Tau kan
Farmasi? Itu loh yang obat-obatan gitu~
Awalnya sih saya juga gak
akan masuk SMK. Kalo masuk SMK pasti nyari yg jurusan Manajemen Akuntansi *anak
pinter*. Tapi ternyata jarang di daerah deket rumah saya yg jurusan manajemen
akuntansi hhuhuuu. Masuk SMA? Mending kalo ntar ada rezeki buat lanjut kuliah.
Kalo ngga ada? Nganggur deh ya, gak manfaat banget idup kalo nganggur.
Akhirnya dengan ide dari mama dan bapa saya, saya
dimasukan ke SMK yg jurusan Farmasi deket rumah. Biar gak terlalu cape katanya
kalo sekolah yg deket.
Apa tuh Farmasi? Haha.
Saya juga gak tau. Nge bleng banget waktu pertama masuk jurusan farmasi, gak
tau apa2 tentang farmasi. Ancur parah. Tapi setelah berjalannya waktu akhirnya
ngerti dan tau juga apa itu farmasi.
Nah terus apa dong suka duka nya jadi anak SMK yang
khusus nya dibidang Farmasi?
Suka nya jelas banyak
banget. Nambah pengalaman baru, yang biasanya kalo di SMP sama SMA itu materi
nya ngulang ngulang dan ngulang, itu itu aja. Kalo di SMK jadi ada pelajaran
yang baru kita kenal. Apaan tuh…. Ya banyak banget deh pokok nya. Kalo di
farmasi sih contoh nya ada pelajaran ilmu resep, farmakologi, farmakognosi,
kimia farmasi, manajemen farmasi, undang2 kesehatan, K3LH sama apa lagi ya?????
Kita juga sering praktek, jadi seru. Ya sedikit agak pusing sih cuman jadi gak
bosen :D
Ada suka, jelas pasti ada
duka. Duka nya sih paling kita harus banyak menghapal sama rajin2 belajar aja
sih (khusus bidang farmasi, gak tau kalo keahlian lainnya). Itu juga sih bukan
duka, tapi termasuk tuntutan belajar hehe. Duka lainnya? Kayanya cuman itu deh
:D
Masuk
SMK juga inysaallah lebih gampang nyari pekerjaan. Gak pake kuliah juga
insyaallah punya pekerjaan yang layak :D hehehe aamiin. Kalo pengen mantepin
ilmu bisa juga kuliah. Mangga… hehehee.
Jangan Samakan Anak SMK Dengan SMA
SMA dan SMK sebenarnya tidak bisa diperbandingkan
begitu saja. Keduanya memiliki keunggulan dan kelebihan masing-masing.
SMK memiliki keunggulan, lulusannya bisa langsung bekerja tanpa harus
melanjutkan ke perguruan tinggi. Sementara, lulusan SMA mempunyai
keleluasaan memilih jurusan di perguruan tinggi.
DENOK sudah memantapkan pilihan seusai merampungkan
pendidikannya di jenjang Sekolah Menegah Pertama (SMP). Tidak seperti
teman-temannya yang kebanyakan melanjutkan masuk ke Sekolah Menengah
Atas (SMA), remaja kelahiran Tangerang ini sudah berbulat tekad memilih
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). ”Saya mau bekerja dulu. Nanti kalau
sudah punya pengasilan baru berpikir kuliah,” tutur Denok.
Keinginan cepat bekerja itu ia anggap sebagai pilihan
yang realistis. Selain mengikuti saran orangtuanya, dia pun
berkeinginan cepat hidup mandiri, lepas dari beban biaya orangtua.
Meskipun tetap ingin menimba ilmu di perguruan tinggi, tapi keinginan
itu sementara ia tangguhkan.
Denok boleh jadi tidak sendiri berpandangan seperti
itu. Banyak lulusan SMP melakukan hal yang sama. Para remaja itu memilih
SMK dengan harapan bisa cepat mendapatkan pekerjaan sehingga bisa
meringankan beban orangtua. Sebagian di antaranya berpandangan, dengan
bersekolah di SMK ia bisa membuka usaha, meski dalam tataran sederhana.
Pilihan seperti ini tentu tidak mudah dilakukan oleh
lulusan SMA. Mereka yang baru saja menamatkan SMA jika diberi pertanyaan
“apakah kamu mau kuliah?” maka hampir dapat dipastikan sebagian besar
akan menjawab: Pingin kuliah!
Ini berbeda dengan tamatan SMK yang memang sudah
dipersiapkan dan dilatih untuk masuk ke dunia kerja. Secara kasat mata
lulusan SMA akan kalah bersaing dengan lulusan SMK jika ingin langsung
terjun di dunia kerja. Sebagai solusi untuk mengasah dan melatih skill
jika lulusan SMA ingin masuk ke dunia kerja, maka mereka perlu
mempersiapkan diri dengan belajar di lembaga-lembaga keahlian, paling
tidak selama satu tahun.
Annisa, kakak Denok, adalah lulusan SMK Nusantara
Ciputat, Tangerang Selatan, Jurusan Farmasi tahun 2008. Ia kini sudah
mendapatkan pekerjaan di salah satu klinik swasta di Bintaro Jaya
sebagai asisten Apoteker. Dia pun mengaku tidak sendirian. Umumnya teman
seangkatan remaja ini juga sudah berpenghasilan sendiri. ”Rata-rata
(teman) sudah bekerja,” ucapnya.
SMA dan SMK sebenarnya tidak bisa diperbandingkan
begitu saja. Sebab, keduanya memiliki keunggulan dan kelebihan
masing-masing. SMK selama ini dikenal memiliki keunggulan, yaitu
siswanya bisa langsung bekerja tanpa harus melanjutkan ke perguruan
tinggi. Hal itu karena siswa SMK memang dipersiapkan untuk siap kerja
setelah lulus sekolah.
“’Selain dibekali pengetahuan sesuai dengan jurusan,
siswa SMK melakukan lebih banyak praktik ketimbang siswa SMA. Otomatis
pengetahuan siswa SMK mengenai pekerjaan lapangan lebih luas ketimbang
siswa SMA,” ujar Direktur Pembinaan SMK Departemen Pendidikan Nasional,
Dr. Joko Sutrisno.
Program pembelajaran di SMK, kata Joko, memang lebih
menekankan pada pembekalan praktik jauh lebih banyak dibandingkan
pembelajaran teori. Dengan program seperti ini, maka anak didik lebih
terarah pada persiapan teknis menuju penguasaan teknologi terpakai di
dalam kehidupan. ”Penguasaan teknologi inilah yang memungkinkan bagi
anak didik untuk dapat mengembangkan diri secara maksimal,” ujarnya.
SMK melaksanakan proses pembelajaran dengan tiga
aspek pembelajaran, yaitu aspek normatif, aspek adaptif, dan produktif
yang secara jelas merupakan satu bentuk pertanggungjawaban sekolah
terhadap upaya peningkatan kualitas anak didik. ”Anak didik telah
mengikuti proses pembelajaran secara utuh dan tentu saja keterampilan
merupakan modal paling utama bagi kehidupan masa depan mereka,” jelas
Joko.
Meski disiapkan untuk memasuki dunia kerja, kata
Joko, bukan berarti bahwa lulusan SMK tidak bisa melanjutkan ke
perguruan tinggi. Pasalnya, dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru
(SPMB), siswa SMK dan SMA memiliki kesempatan sama. ”Hanya saja, dalam
SPMB, siswa SMK harus memilih jurusan yang sesuai dengan jurusannya di
SMK. Sedangkan, lulusan SMA dapat memilih jurusan di perguruan tinggi
sesuai dengan minat dan kemampuan mereka,” jelasnya.
Lebih jauh Joko menyatakan, dengan menekankan pada
kompetensi, komunikasi, dan komputer, mutu SMK dapat ditingkatkan dan
menjadi sekolah warga dunia. ”Kita harus meningkatkan mutu sumber daya
manusia kita secara sistematis dan terukur, bila kita tidak mau
tertinggal dengan negara-negara lain,” tegasnya.
Tak hanya itu, kata Joko, pihaknya juga telah meluncurkan situs resmi Data Pokok SMK dengan alamat http://datapokok.ditpsmk.net.
Situs ini dibangun dengan tujuan mempermudah stakeholder dan masyarakat
yang berkepentingan untuk mengakses data SMK dari mana pun. ”Selain
memberikan kemudahan dalam pencarian profil SMK yang diinginkan,
tersedia fasilitas evaluasi data guna mengetahui status perolehan data
per propinsi, per kabupaten/kota setiap tahun ajaran,” jelasnya.
Kepala Subdinas Pendidikan Menengah Tinggi (Kasubdis
Dikmenti) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar), Syarif
Hidayat, menambahkan, tidak benar jika dibanding dengan SMA, maka SMK
seolah menjadi nomor dua setelah SMA. Menurut dia, SMK ataupun SMA sama
bahkan SMK pun tidak kalah kualitasnya dengan SMA. ”Kesan itu muncul
dari kalangan masyarakat saja dan kita perlu menghilangkan kesan
tersebut,” ujarnya.
Untuk itu, Syarif mengungkapkan, pihaknya akan terus
melakukan berbagai terobosan untuk memancing minat siswa agar bersekolah
di SMK dan menjadikan SMK sebagai pilihan yang juga patut
diperhitungkan. ”Sekarang kita pacu agar SMK menjadi nomor satu dan
tidak kalah dari sekolah lain seperti SMA. Bahkan pemerintah saat ini
terus mengembangkan supaya SMK dapat lebih banyak lagi,” jelasnya.
Upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan minat
siswa, kata Syarif, adalah dengan dibebaskannya SMK membuka program
kejuruan yang diperkirakan mampu meningkatkan minat siswa dan akan
menyerap siswa lulusan SMP. ”Sekarang SMK boleh buka program kejuruan
baru yang kiranya mampu menarik minat siswa,” katanya.
Tetapi, menurut Syarif, kebebasan ini juga tidak
dilakukan sembarangan. Sekolah terlebih dahulu melihat fasilitas yang
ada dan tersedia. Peningkatan minat itu terutama untuk jurusan favorit,
seperti teknik komputer, teknik otomotif, teknik elektronika, teknik
listrik, dan teknik informatika.
Hampir senada dengan Jawa Barat, Pemprov DKI Jakarta
juga memfokuskan pendidikan dan pelatihan di SMK. Kebijakan ini untuk
menekan angka pengangguran. Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
DKI Jakarta, Margani M Mustar, mengatakan, sejumlah kebijakan akan
dilakukan pada 2008 untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan
lulusan SMK.
Kebijakan itu antara lain menambah jumlah SMK serta meningkatkan sarana belajar di sekolah kejuruan tersebut. ”Kebijakan ini dimaksudkan untuk memudahkan lulusan SMK mendapatkan pekerjaan sehingga otomatis mampu mengurangi jumlah pengangguran di Ibu Kota,” ujarnya.
Kebijakan itu antara lain menambah jumlah SMK serta meningkatkan sarana belajar di sekolah kejuruan tersebut. ”Kebijakan ini dimaksudkan untuk memudahkan lulusan SMK mendapatkan pekerjaan sehingga otomatis mampu mengurangi jumlah pengangguran di Ibu Kota,” ujarnya.
Guna menyerap calon siswa untuk masuk di SMK,
khususnya dari kalangan keluarga miskin (gakin), Margani menuturkan
pihaknya memberikan beasiswa. Siswa penerima beasiswa didorong setiap
tahun mengalami pertambahan. ”Pada 2007 penerima beasiswa dari komponen
siswa SMK berjumlah 23 ribu siswa. Tahun ini akan kita tingkatkan
jumlahnya,” ujar Margani.
Selain di wilayah Jakarta yang komposisi gedung SMK dengan gedung SMA mencapai 60:40 persen, Dikmenti mendorong pembangunan gedung SMK akan terus ditambah. Persentase tersebut lebih tinggi dibanding yang sudah dilakukan Departemen Pendidikan Nasional.
Peningkatan calon siswa yang masuk ke SMK dari tahun ke tahun
belakangan ini dibenarkan oleh Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Suyanto.
Kecenderungan tersebut, menurut dia, seiring dengan kebijakan
pemerintah yang memfokuskan penambahan SMK pada jenjang pendidikan
menengah atas.Selain di wilayah Jakarta yang komposisi gedung SMK dengan gedung SMA mencapai 60:40 persen, Dikmenti mendorong pembangunan gedung SMK akan terus ditambah. Persentase tersebut lebih tinggi dibanding yang sudah dilakukan Departemen Pendidikan Nasional.
Pak Suyanto memang tidak menjelaskan alasan para calon siswa itu memilih masuk SMK. Tapi, Denok dan banyak calon siswa lainnya sudah menyatakan harapannya, dengan menimba ilmu di sekolah menengah kejuruan, mereka akan mudah mendapatkan pekerjaan. Annisa yang lulus dari jurusan Farmasi di SMK Nusantara Ciputat Tangerang, sudah membuktikannya. Kalian berminat?
Langganan:
Postingan (Atom)